Sabtu, 14 Juli 2007

Honda Jazz
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search

2005 Honda Jazz 1.4 iDSI. The 2005 model year saw mainly detailed changes such as revised headlights and powered folding mirrors with integrated indicator repeaters.
2003 Honda Jazz hatchbackThis article is about the use of the Jazz nameplate. For the hatchback of the same name, see Honda Fit
The Honda Jazz nameplate has been used by Honda of Japan to denote several different motorized vehicles since 1982:

A 50cc scooter introduced in 1986. Such a vehicle (CHF50) still exists, and is currently on sale in Canada. The two models bear no relations to each other.
The Japanese-market name for the badge-engineered version of the Isuzu MU - short wheelbase version, known elsewhere as the Opel Frontera, Holden Frontera, Vauxhall Frontera, known as the Isuzu nameplates as MU/Amigo.
The European-market name for the Honda City Mk I from 1982 to 1986, as City was already trademarked by Opel.
A Five-door hatchback automobile introduced in June 2001. The vehicle is known as the Fit in Japan, China, as well as in both North and South America. It is called the Jazz in Europe, Oceania, the Middle East, South East Asia and Africa.
The current Jazz has a four cylinder all-alloy eight valve engine with dual sequential ignition, returning an average of 47 mpg for the 1.4 manual petrol model. Transmission options are a five speed manual or a CVT-7 (a continuously variable transmission which mimics seven sequential forward gears). The Honda Jazz beat the Renault Modus and the Peugeot 1007 in Top Gear's Mothers' roadtest[1], with Mrs. Clarkson, Mrs. Hammond and Mrs. May all preferring the Jazz. It is recommended by most independent motoring journalists and magazines as among the best, if not the best, car of its size, in terms of practicality, reliability and overall costs. Three-year residual value averages 57% of purchase price, unusually high for this market segment

Jumat, 13 Juli 2007



Apa jadinya jika Honda Jazz menyatu dengan Nissan Fairlady ? yang pasti hasilnya adalah sebuah kendaraan hatchback dengan style racing. Namun apa yang terfikir dibenak anda belum tentu demikian adanya. Tapi anda boleh membandingkan hasil imajinasi anda dengan hasil kreasi yang dilakukan oleh Ryan Sebastian sang pemilik Honda Jazz iDSI lansiran tahun 2005 silam. Pasalnya cowok keren yang satu ini berhasil menggabungkan racing look style yang dimiliki oleh Nissan Fairlady dengan karakter bawaan dari Honda Jazz yang cenderung lebih elegan.

“Memang pada awalnya saya sangat menyukai karakter sebuah kendaraan yang menganut street racing style, namun berhubung mobil yang saya punyai adalah tipe Honda Jazz, maka saya melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kepuasan dengan cara memodifikasi mobil Honda Jazz agar terlihat lebih garang. Tapi garang jangan diartikan sebagai kendaraan yang sama sekali tidak mampu menampilkan sisi-sisi keeleganan, garang yang saya maksud disini justru sangat elegan. Sebab konsep yang saya terapkan adalah elegan street racing,” jelas Ryan yang mengaku sangat doyan dengan musik yang bernada mellow dan dugem.

Jika melihat konsep booth yang disajikan oleh Ryan pada mobil kesayangannya itu, tidak banyak orang yang memperhatikan secara seksama stand miliknya. “Mungkin karena tempatnya agak gelap dan tidak telalu gaduh, makanya beberapa pengunjung tidak terlalu memperhatikannya. Tapi its ok, nggak jadi masalah utama kok mas. Yang penting kan tetap menunjukkan ciri tersendiri dari booth. Pada booth ini saya sengaja memasang beberapa konsep lighting yang disesuaikan dengan tema ABT 2007, yaitu Exhibition in the city,” tandas Ryan sembari menunjuk kearah booth mobilnya.



Namun bagaimana sih awalnya sehingga Honda Jazz yang begitu akrab dengan tampang city car itu, berubah menjadi sebuah mobil yang mengaplikasikan elegant street racing look ? “Pada awalnya sih suka aja ngeliat mobil-mobil modifikasi yang biasanya terdapat di kontes-kontes modifikasi. Makanya dengan modal itu, ide saya mulai mengalir dan ingin mempunyai mobil dengan desain yang berbeda dengan yang lain. Untung saja keluarga (Papa dan Mama) mendukung apa yang ingin saya lakukan, makanya saya hanya menyiapkan kreatifitas yang tidak bertentangan dengan yang mereka inginkan,” ungkap Ryan dengan santai. “Lagi pula konsep mobil ini kan juga daily use. Karena menurut saya, jika terdapat sebuah mobil modifikasi yang khusus dihadirkan untuk keperluan kontes saja, yah… ngapain mengeluarkan uang banyak untuk hal itu ?” ungkapnya lagi.





“Bukannya ingin sombong, tapi mobil ini saya bawa sendiri dari Semarang untuk mengikuti kontes modifikasi di ABT ini. Tanpa menggunakan jasa angkutan truck untuk menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan, mobil ini mampu digeber kemanapun. Soalnya saya kan juga mengaplikasikan air suspension pada bagian kaki-kakinya. Sehingga saya dapat melakukan settingan yang aman untuk perjalanan jauh,” akunya kemudian.

Hmm… it’s a wonderfull thing ! “Tapi ya nggak tiap hari banget sih mobil ini aku pake jalan, soalnya kan pada beberapa bagian, terdapat produk-produk yang saya pesan khusus dari luar negeri, makanya sayang juga kalau hanya mau belanja di mini market misalnya, saya harus menggunakan mobil ini,” imbuh Ryan. Yaaahhh… berarti nggak bisa diajakin jalan tiap hari don

STREET RACING HONDA JAZZ


Apa jadinya jika Honda Jazz menyatu dengan Nissan Fairlady ? yang pasti hasilnya adalah sebuah kendaraan hatchback dengan style racing. Namun apa yang terfikir dibenak anda belum tentu demikian adanya. Tapi anda boleh membandingkan hasil imajinasi anda dengan hasil kreasi yang dilakukan oleh Ryan Sebastian sang pemilik Honda Jazz iDSI lansiran tahun 2005 silam. Pasalnya cowok keren yang satu ini berhasil menggabungkan racing look style yang dimiliki oleh Nissan Fairlady dengan karakter bawaan dari Honda Jazz yang cenderung lebih elegan.

“Memang pada awalnya saya sangat menyukai karakter sebuah kendaraan yang menganut street racing style, namun berhubung mobil yang saya punyai adalah tipe Honda Jazz, maka saya melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kepuasan dengan cara memodifikasi mobil Honda Jazz agar terlihat lebih garang. Tapi garang jangan diartikan sebagai kendaraan yang sama sekali tidak mampu menampilkan sisi-sisi keeleganan, garang yang saya maksud disini justru sangat elegan. Sebab konsep yang saya terapkan adalah elegan street racing,” jelas Ryan yang mengaku sangat doyan dengan musik yang bernada mellow dan dugem.

Jika melihat konsep booth yang disajikan oleh Ryan pada mobil kesayangannya itu, tidak banyak orang yang memperhatikan secara seksama stand miliknya. “Mungkin karena tempatnya agak gelap dan tidak telalu gaduh, makanya beberapa pengunjung tidak terlalu memperhatikannya. Tapi its ok, nggak jadi masalah utama kok mas. Yang penting kan tetap menunjukkan ciri tersendiri dari booth. Pada booth ini saya sengaja memasang beberapa konsep lighting yang disesuaikan dengan tema ABT 2007, yaitu Exhibition in the city,” tandas Ryan sembari menunjuk kearah booth mobilnya.



Namun bagaimana sih awalnya sehingga Honda Jazz yang begitu akrab dengan tampang city car itu, berubah menjadi sebuah mobil yang mengaplikasikan elegant street racing look ? “Pada awalnya sih suka aja ngeliat mobil-mobil modifikasi yang biasanya terdapat di kontes-kontes modifikasi. Makanya dengan modal itu, ide saya mulai mengalir dan ingin mempunyai mobil dengan desain yang berbeda dengan yang lain. Untung saja keluarga (Papa dan Mama) mendukung apa yang ingin saya lakukan, makanya saya hanya menyiapkan kreatifitas yang tidak bertentangan dengan yang mereka inginkan,” ungkap Ryan dengan santai. “Lagi pula konsep mobil ini kan juga daily use. Karena menurut saya, jika terdapat sebuah mobil modifikasi yang khusus dihadirkan untuk keperluan kontes saja, yah… ngapain mengeluarkan uang banyak untuk hal itu ?” ungkapnya lagi.





“Bukannya ingin sombong, tapi mobil ini saya bawa sendiri dari Semarang untuk mengikuti kontes modifikasi di ABT ini. Tanpa menggunakan jasa angkutan truck untuk menjaga kemungkinan yang tidak diinginkan, mobil ini mampu digeber kemanapun. Soalnya saya kan juga mengaplikasikan air suspension pada bagian kaki-kakinya. Sehingga saya dapat melakukan settingan yang aman untuk perjalanan jauh,” akunya kemudian.

Hmm… it’s a wonderfull thing ! “Tapi ya nggak tiap hari banget sih mobil ini aku pake jalan, soalnya kan pada beberapa bagian, terdapat produk-produk yang saya pesan khusus dari luar negeri, makanya sayang juga kalau hanya mau belanja di mini market misalnya, saya harus menggunakan mobil ini,” imbuh Ryan. Yaaahhh… berarti nggak bisa diajakin jalan tiap hari dong ! [ahmad.g/timABT]

HONDA JAZZ.


JAZZ UP YOUR LIVE:

Honda Jazz cabriolet di Taman Anggrek

(28/06/2007) - Honda Motor Co. tidak pernah memproduksi Honda Jazz cabriolet, tapi ada satu unit di Jakarta. Mobil ini hadir di Main Atrium Mal Taman Anggrek dalam acara Jazz Tuning Contest 2007 (28 Mei - 1 Juli). Ada pula Jazz full leather, termasuk exteriornya!

"Jazz Tuning Contest 2007 merupakan salah satu wadah bagi pecinta modifikasi Honda Jazz untuk dapat menyalurkan kreatifitasnya. Kami akan terus berusaha menjadi wadah kreatifitas bagi para pecinta Honda Jazz di Indonesia," kata Yukihiro Aoshima, president director PT HPM.

Dibandingkan dua penyelenggara serupa (Maret dan Agustus 2005), Jazz Tuning Contest 2007 jauh lebih besar. Total aplikasi 102 peserta dari seluruh Indonesia. Tim juri, Rudi Surya, James Luhulima, M. Diesta Octaviansyah, Octo Budiarto dan Bustomi harus bekerja keras memeras hingga 44 peserta yang diseleksi lagi jadi 22 peserta yang ditampilkan mulai hari ini.

Menurut ketua dewan juri, M. Diesta Octaviansyah, penilaian di fokuskan pada kreatifitas dan inovasi, harmonisasi dan kerapian/kebersihan. "Dan salah satu syaratnya adalah mobil ini laik jalan," katanya. Menurut juri yang lain, Octo Budiarto yang juga wartawan majalah otomotif Autocar, juri mengetahui laik jalan atau tidak ketika mengawasi mobil masuk ke area Taman Anggrek. Dan nyatanya memang semua bisa jalan, meskipun ada yang susah. "Yang ini susahnya setengah mati," katanya sambil menunjuk salah mobil peserta yang ground clearance-nya sekitar 3 cm. Ditambahkannya, indikasi lain laik jalan, peserta tidak melakukan modifikasi ekstrim pada mobilnya, seperti memindahkan kemudi ke tengah, misalnya. Peserta memilih melakukan ubahan lewat wide body, peleg, roda dan permainan cat serta stiker.

Selain faktor laik jalan, unsur safety juga jadi pertimbangan utama tim Juri seperti ditegaskan Diesta. Misalnya lampu rem masih berfungsi dan seatbelt tetap terpasang. Jazz Cabriolet itu juga akan diperiksa apakah bagian bawahnya sudah diperkuat konstruksinya untuk mengimbangi hilangnya pilar B dan atap. "Harus dilengkapi batang melintang," kata Octo.

Acara ini berlangsung pukul 10.00 - 22.00 dan pengunjung bisa memilih model favoritnya.